Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Assalamu’alaikum wr. wb.
Selamat hari ibu untuk calon istriku
[bacalah sambil tersenyum dan mengingat penyairnya]
Aku tahu aku tidak tahu
Bagaimana rupamu
Aku paham aku tidak paham
Seperti apa ideologimu
Aku mengerti kalau aku tidak mengerti
Laju pikiranmu
Aku sadar aku tidak sadar
Betapa jauh dirimu
Tapi,
Aku ini ingin tahu
Apa motif kerudungmu
Topik di rumah hatimu
Aku juga ingin tahu
Apa warnamu
Puisi favoritmu
Novelis pujaanmu
Pahlawanmu
Ah,
…………………….
Tapi sudah
lupakan saja semua itu
…………………….
Dan kalaulah hanya ada 60 detik sisa waktuku untukmu
Sebaiknya engkau menonton ini,
meski tanpa aku di sampingmu (—senyum simpul—)
So, bagaimana senyummu setelah itu?
NB:
Puisi ini kubuat khusus untuk yang sedang naksir sama aku (kalaulah ada). Jadi yang tidak suka mungkin tidak akan bisa menangkapnya dengan baik. I’m sorry. Pujangga juga manusia bukan?
Sekian. Wassalamu’alaikum wr. wb.
Sekilas tentang penulis blog ini
Wim Permana adalah lulusan S1 Ilmu Komputer UGM tahun 2008. Tertarik dengan dunia Web 2.0, SEO, gadget, startup, entrepreneurship, blogging, twitter, dan social network. Saat ini bekerja sebagai paid blogger di blog teknologi. Di luar itu, Wim tetaplah seorang biker dan pujangga yang ingin sekali menulis dan menerbitkan novel yang sudah lama ada di kepalanya. Oh ya, ia juga bisa disebut sebagai the unofficial Indonesia BPMN evangelist.
Mas, puisinya bagus banget. Pasti ada yang ge-er nih kl ada yg deket sama sampean. Hihihi…Sayang, aku gk bisa liat gambarnya..
Btw, salam kenal ya.. Just blog walking ajah…
Amin2. Makasih ya wahyu. saya emang suka bikin ge-er cewek….. semoga kamu jadi ge-er jugatadi pas baca.
hehehehehehehehehe tapi pastinya ada yang senyum2 nih
Amin2. terima kasih ya Ibu 😛
Boleh ikutan ge-er juga nih
Boleh banget say 😛
walah bung wim,, makanya… cepet2 merit lah.. –> saya juga pengen cepet2 😛
Billy K.
iamthebilly.wordpress.com
bersambung.wordpress.com
Ya mas billy, kita saling mendoakan saja ya. nanti kalau mau menikah jangan lupa kabari via blognya atau kasih komen di blog ini. SIapa tahu saya bisa datang kalau sempat.
ayo buruan nikah mas, kayaknya udah gak tahan. Awas fitnah wanita semakin ganas!!!
Iya Bung Azzam. Mohon doanya ya. Makasih udah berkunjung dan memberi komentar.
wuih, romantis bo… ahahaha…
Terima kasih buat hanna. Blogmu keren abiz tuh. Keep it right ok.
buat yang naksir sama wim?
loh… yang wim naksir dan bikin wim senyum, udah dibikinin puisi belum????????
Masyaallah, komen yang menarik nih dari ibu guru saya. Saya minta maaf bu, Saya sebenarnya tahu saya naksir siapa. Tapi saya juga tahu kalau itu bakal mendatangkan “masalah”.
Jadi ya kalimat itu yang jadi solusinya. Aku bertanya, tapi tidak membuat fatwa….
wow, so sweet,…..
Thanks iphie. sweet like you I hope 😛
BABEL–curhat sang anak pada Tuhannya tentang bapaknya
Aku rindu hari bapak, biar aku bisa protes kenapa bapak begitu!? Katanya pemimpin, kok begitu. Penguasa.
Katanya pelindung, kok begitu. Murka.
Katanya pembimbing, kok begitu, Tipu daya.
Kataku, “Bapak…, kenapa dulu tidak luluskan dulu materi fallah???? malah keburu nikah. Biar keluarga kita Sakinah Mawardah Warahmah.”